Tanda Baby Blues Setelah Melahirkan dan Tips Mengatasinya
Ditinjau oleh: dr. Cepi Teguh Pramayadi, Sp.OG
Bunda tentu bahagia akhirnya bertemu dengan Si Kecil yang telah dinanti-nanti beberapa bulan lamanya. Namun ternyata Bunda juga merasa sedih dan sering menangis. Tak perlu khawatir, Bunda mungkin mengalami baby blues.
Baby blues adalah kondisi naik-turunnya suasana hati secara tidak teratur yang dapat dimulai sesaat sebelum atau setelah melahirkan. Perubahan hormon hingga proses melahirkan dinilai bisa memicu munculnya baby blues. Meski begitu, kondisi ini normal terjadi di mana sekitar 80% ibu yang baru melahirkan bisa mengalaminya.
Apakah Bunda Mengalami Baby Blues?
Baby blues dapat ditandai dengan sejumlah keadaan, yaitu:
Suasana hati berubah dengan saat cepat. Detik ini merasa sangat senang dan bangga menjadi ibu. Namun detik berikutnya sangat sedih dan gagal menjadi ibu.
Tidak ingin makan, membersihkan diri, atau melakukan kegiatan lain untuk diri sendiri karena merasa sangat lelah.
Menjadi mudah marah, tidak sabaran, dan gelisah.
Merasa kesepian dan sering menangis tiba-tiba.
Sulit untuk tidur atau insomnia, bahkan ketika bayi sedang tidur.
Tanda-tanda ini biasanya muncul ketika bayi berusia 2-3 hari. Meski begitu, baby blues umumnya hanya berlangsung sementara, yaitu selama 1-2 minggu. Bila Bunda tetap merasakan sejumlah kondisi di atas lebih dari durasi tersebut bahkan kondisi justru memburuk, Bunda mungkin mengalami depresi pascamelahirkan.
Hadapi Baby Blues setelah Melahirkan dengan Cara Ini
Bila Bunda mengalami baby blues, jangan semakin bersedih. Coba lakukan beberapa tips di bawah ini untuk meringankan kondisi tersebut:
1. Perbanyak waktu istirahat
Tidurlah sebanyak mungkin selagi Bunda bisa. Tubuh baru saja mengalami proses melahirkan yang sangat melelahkan, maka beristirahatlah. Bukan hanya itu, kurang tidur akan membuat gejala baby blues lebih parah.
2. Meminta dan menerima bantuan
Melakukan pekerjaan rumah tangga sekaligus mengurus bayi baru lahir tentu bukan hal yang mudah, apalagi bagi ibu yang baru saja melahirkan. Tidak perlu malu, coba meminta bantuan dari pasangan, orangtua, kerabat, ataupun teman.
Begitu pun sebaliknya, bila mereka menawarkan bantuan untuk Bunda, tidak perlu gensi. Ingat, Bunda perlu sehat secara fisik dan mental untuk dapat mengurus Si Kecil nantinya.
3. Berbagi cerita
Selagi menerima bantuan, coba juga berbagi cerita. Teman atau keluarga mungkin pernah mengalami hal yang sama seperti yang Bunda rasakan sehingga dapat memberi saran juga masukan.
Bila curhat kepada orang terdekat dirasa sulit, Bunda bisa mengontak kembali teman-teman dari kelas persalinan dulu yang pernah diikuti. Berbagai pengalaman dengan orang di posisi yang sama tentu akan sangat membantu meringankan baby blues.
Selain itu, Bunda juga bisa mencurahkan perasaan dalam bentuk tulisan. Menulis membantu menata pikiran dan membuat seseorang berpikir lebih positif.
4. Berolahraga dan konsumsi makanan bergizi
Coba berjalan-jalan ringan di sekiling rumah saat pagi hari. Olahraga dan udara pagi yang segar dapat membantu Bunda lebih rileks dalam menghadapi hidup baru dengan Si Kecil.
Tidak lupa, santap sajian dengan gizi seimbang yang kaya karbohidrat kompleks, buah, juga sayur-sayuran. Bila Bunda sehat, Si Kecil pun akan sehat bukan?
5. Sering bersentuhan dengan bayi
Bersentuhan, berbicara, dan membangun ikatan dengan bayi yang baru lahir dapat meringankan baby blues. Lakukan hal ini setidaknya selama 6 jam setiap harinya ya Bunda. Cara ini pun dapat mengurangi durasi Si Kecil menangis lho.
6. Segala sesuatu membutuhkan proses
Bunda baru saja menjadi seorang ibu dan butuh belajar. Tidak perlu mengkhayal terlalu tinggi bahwa segalanya akan langsung sempurna ketika sampai di rumah dari rumah sakit setelah melahirkan.
Bunda perlu beristirahat dulu, perlu menyesuaikan diri dulu, dan semua itu butuh waktu. Tidak perlu terlalu keras pada diri sendiri ya Bunda.
Baby blues bukanlah hal tabu dan biasa terjadi pada ibu yang baru melahirkan. Kondisi ini pun bersifat sementara dan dapat diatasi dengan menyayangi diri sendiri dengan sejumlah langkah mudah yang telah dijelaskan di atas.
Namun bila kondisi dirasa tidak membaik, bahkan setelah 14 hari pascamelahirkan, jangan ragu untuk berkonsultasi ke dokter agar mendapat saran dan penanganan yang tepat ya Bunda.