Cara Aman Menggendong Bayi di Berbagai Usia

  • Post by Diary Bunda
  • May 29, 2020

Cara Aman Menggendong Bayi di Berbagai Usia

Ditinjau oleh: dr. Anita Halim, Sp.A

Menggendong bayi bisa jadi hal yang menakutkan, terutama bagi orang tua baru. Tetapi lama kelamaan menggendong bayi bisa menjadi aktivitas yang menyenangkan, untuk Bunda juga Ayah, dan terutama untuk bayi.  

Saat awal belajar menggendong bayi, Bunda dapat latihan menggendongnya sambil duduk. Kemudian setelah Bunda mulai terbiasa, Bunda dapat menggendongnya dalam berbagai posisi berbeda. 

Berbagai Posisi Menggendong 

Saat mengangkat bayi dari tempatnya berbaring, bungkukkan badan Bunda mendekati bayi. Angkat dan dekatkan bayi ke dada Bunda, baru perlahan tegakkan punggung. Cara ini menjamin keamanan bayi dan juga dapat menjaga kesehatan sendi dan tulang belakang Bunda. Setelah itu Bunda dapat menyesuaikan gendongan sesuai usia dan kenyamanan. 

- Bayi baru lahir 

Saat menggendong bayi baru lahir, Bunda dan Ayah perlu ekstra hati-hati terutama dengan tempurung kepalanya yang masih lembut. Umumnya hal terpenting adalah menjaga agar kepala dan leher bayi selalu tersangga.

Tempatkan satu telapak tangan di bawah tengkuk bayi, dengan jari telunjuk Bunda menyangga kepala bayi. Kemudian tempatkan satu tangan lain di bawah badan bayi, dengan telapak tangan menyangga bagian bokong bayi. 

Setelah posisi tangan dirasa tepat menyangga seluruh badan bayi, perlahan angkat dan dekatkan bayi ke dada sambil Bunda menegakkan punggung. 

Setelah Bunda berdiri nyaman, perlahan tempatkan kepala bayi pada lekukan lengan Bunda, dan badan bayi telentang dengan punggung dan kaki disangga lengan. Posisi ini disebut cradle hold, merupakan posisi yang paling mudah dan nyaman untuk bayi hingga usia beberapa minggu. Dengan posisi menggendong ini, Bunda dapat memandang dan berinteraksi dengan bayi. Satu lengan Bunda yang bebas dapat membantu menyangga tubuh bayi atau dapat melakukan hal yang lain.

- Bayi 1-2 bulan

Pada usia 1-2 bulan ke atas, bayi perlahan sudah dapat menegakkan kepalanya. Bunda dapat menggendongnya dengan selendang sambil memastikan kepala bayi ada pada bagian yang terlindungi, dan leher pada posisi lurus (tidak tertekuk atau mendongak), dan pastikan bayi tetap dapat bernapas dengan nyaman. 

- Bayi 3-4 bulan

Di usia ini bayi umumnya sudah dapat menegakkan dan kuat menyangga kepalanya sehingga Bunda dapat menggendongnya dalam posisi tegak/vertikal, dengan perut dan wajah menghadap dada dan perut Bunda. Posisi ini disukai bayi karena mereka dapat mendengarkan detak jantung Bunda. 

Selain itu Bunda juga dapat menggendongnya dengan posisi menggendong di pundak (shoulder hold). Posisi ini disukai bayi yang lehernya mulai kuat dan kemampuan visualnya sudah berkembang karena membuatnya dapat melihat banyak hal baru dari atas pundak Bunda. Posisi ini dilakukan dengan menggendong bayi vertical, dengan wajah/kepala bayi bersandar pada pundak Bunda. Jangan lupa untuk tetap menyangga kepala dan leher bayi dengan satu tangan, dan tangan lain menyangga bokong. 

- Bayi 5-6 bulan

Pada usia diatas 5 bulan, posisi menggendong di pundak (shoulder hold) masih menjadi pilihan. Bayi 5-6 bulan sudah dapat menyangga kepalanya sendiri dengan kuat sehingga Bunda dapat menggendongnya dengan gendongan bayi menghadap ke depan atau ke arah Bunda. Punggung bayi masih tetap harus disangga. 

- Bayi 7 bulan atau lebih

Sebagian besar bayi di usia ini sudah memiliki kontrol leher dan punggung yang baik. Mereka sudah dapat menahan tubuhnya dalam posisi duduk. Bayi dengan kemampuan ini sudah dapat digendong dalam posisi duduk diatas lengan Bunda. Lengan Bunda yang bebas tetap berjaga menyangga badan bayi, di punggung atau di bawah ketiak bayi.

Posisi menggendong di pundak, merupakan posisi yang paling sering digunakan untuk membantu bayi bersendawa (“burping”). Posisi lain yang sering dilakukan untuk membantu bayi kecil bersendawa adalah dengan membaringkan bayi pada posisi tengkurap di sepanjang lengan, dengan wajah/kepala berada di lekukan lengan Bunda. Kaki bayi berada pada telapak tangan Bunda. Kepala bayi berada pada posisi yang lebih tinggi dari perut dan kaki bayi.

Tips Menggendong Bayi

Pastikan Bunda dalam kondisi tenang saat menggendong bayi. Di samping itu beberapa hal di bawah ini bisa menjadi panduan:

  • Selalu cuci tangan sebelum menggendong bayi. Daya tahan tubuh bayi yang belum sempurna membuatnya lebih berisiko sakit. Jika tidak selalu ada air mengalir, Bunda dapat menyiapkan hand sanitizer di tempat terjangkau

  • Saat menggendong bayi, Bunda dapat mencoba skin-to-skin contact untuk mempererat ikatan dan menjaga bayi tetap hangat

  • Jika bayi tampak rewel dan tidak nyaman, Bunda dapat mengganti posisi gendongan hingga bayi tampak nyaman. Bunda juga dapat mengayun lembut bayi dalam gendongan untuk membantu menenangkannya

  • Hindari menggendong bayi sambil memasak atau berdekatan dengan orang yang sedang memegang benda tajam seperti pisau

  • Hindari membawa benda berbahaya seperti minuman panas saat menggendong bayi

  • Gendong bayi dengan kedua tangan saat membawanya naik/turun tangga

  • Hindari mengguncang bayi, baik jika Bunda sedang marah atau ingin mengajaknya bermain

  • Anak kecil atau orang lanjut usia yang ingin menggendong bayi sebaiknya berada dalam posisi duduk

Menggendong bayi merupakan salah satu cara Bunda dan Ayah membangun ikatan (bonding) dengan bayi. Saat menggendong si kecil, Bunda dan Ayah juga dapat berinteraksi dan lebih mengerti bahasa tubuh bayi. 

Yuk jadikan momen menggendong bayi menjadi waktu yang menyenangkan untuk bayi dan Bunda serta Ayah. 

Sumber:  Baby Center. Baby milestones: Head control. Healthline, 2016, How to Hold a Newborn Baby Raising Children Australia, 2016, How to hold and handle your newborn: in pictures The Bump, 2017, Peekaboo—I See You! When Do Babies Hold Their Heads Up?

LATEST POST
  • Post By Diary Bunda
  • Mar 19, 2019
dr. Cepi Teguh Pramayadi, Sp. OG
  • Post By Diary Bunda
  • Mar 19, 2019
dr. Fatimah Hidayati, Sp.A
  • Post By Diary Bunda
  • Mar 19, 2019
dr. Linda Lestari, Sp.OG