Kondisi Bunda Minggu Ke 32
Ditinjau oleh: dr. Febriyan Nicolas Kengsiswoyo, Sp. OG, M. Kes
Paru-paru bayi semakin matang
Bayi bersiap-siap untuk hari kelahiran mereka sebagai anggota keluarga baru
Apa yang harus dilakukan untuk membuat segalanya lebih mudah bagi bayi
Tinggi fundus uterus : sekitar 27 hingga 31 cm Sekarang bulan ke 8 kehamilan dan hanya 5 minggu menuju minggu ke 37 dan kehamilan cukup bulan. Penambahan berat badan bayi memengaruhi bunda dengan berbagai gejala. Untuk memastikan rahim bunda adalah lingkungan yang ramah bagi bayi, mari kita lihat bagaimana mencegah hipertensi yang diinduksi kehamilan dan beberapa kondisi lain, yang mungkin terjadi pada tahap ini.
Cara mengatasi pengencangan perut dan sesak napas
Sekitar minggu ke 32 dengan perut mengencang lebih sering, banyak bunda mungkin khawatir. Jika hanya dengan berbaring atau santai saja akan meredakan kontraksi, berarti ini bukanhal yang perlu Anda khawatirkan.
Namun, Anda perlu menemui dokter Anda jika terjadi: kontraksi terjadi secara teratur; perdarahan dari vagina atau pecahnya air ketuban; ketidakmampuan untuk berdiri karena rasa sakit yang kuat di perut bagian bawah; atau perut sekeras papan.
Pada trimester ketiga rahim yang membesar memberi tekanan pada jantung dan paru-paru, menyebabkan denyut nadi yang cepat (takikardia), jantung berdebar, atau sesak napas. Jika Anda memiliki gejala seperti itu, istirahatlah, tetapi ingat berbaring telentang menyebabkan tekanan darah rendah, justru menimbulkan gejala seperti keringat dingin atau kesulitan bernafas; disarankan berbaring di sisi kiri atau di posisi Sims.
Untuk mencegah wasir, langkah pertama kali cegah konstipasi
Dengan perut besar bunda mungkin mengalami nyeri punggung bagian bawah yang lebih intens, atau menderita sembelit, penumpukan, atau kaki bengkak. Semua gejala ini umum terjadi pada kehamilan, dan karena kebanyakan dari penderita akan membaik setelah melahirkan. Tidak perlu terlalu khawatir. Terutama, lebih dari setengah dari semua wanita hamil memiliki wasir. Karena memalukan bagi beberapa wanita untuk berbicara dengan mudah tentang kondisi ini, beberapa bunda membiarkannya. Sekarang, mari kita lihat apa yang bisa dilakukan.
Hemorrhoid atau ambeien atau wasir adalah pelebaran pembuluh darah vena pada anus. Pelebaran tersebut mengakibatkan munculnya benjolan pada anus yang kita kenal dengan ambeien. Pada kehamilan, aliran darah dari tubuh bagian bawah terhambat oleh Rahim yang membesar. Ditambah dengan hormone progesterone (salah satu hormone kehamilan) memiliki efek vasodilatasi pada pembeluh darah yang mengakibatkan pembuluh darah lebih rilek dan menampung banyak darah. Akibatnya darah mengumpul pada vena di sekitar anus dan menjadi hemorrhoid/ambeien, dapat juga menimbulkan varises pada kaki dan kemaluan. Kondisi ini akan diperparah dengan konstipasi disertai feses yang keras sehingga ibu membutuhkan tenaga ekstra untuk mengedan saat buang air besar. Feses yang keras juga dapat melukai pembuluh darah sekitar anus tersebut sehingga dapat terjadi hematokezia atau darah segar menetes pada saat buang air besar.
Untuk mencegah konstipasi, dianjurkan minum air putih yang banyak dan menambah asupan serat pada makanan. Serat makanan pada usus besar akan menarik dan mempertahankan cairan pada feses sehingga konsistensinya lebih lunak. Konsumsi makanan tinggi serat pada sayuran dan buah-buahan seperti buah naga dan papaya. Selain itu, semakin lama feses tersimpan di dalam usus besar, semakin banyak air yang diabsorbsi/dihisap oleh usus besar, sehingga jangan pernah menahan diri untuk buang air besar.
Cara mengatasi gangguan mual dan sakit perut di pagi hari trimester ketiga
Sementara beberapa bunda khawatir tentang kenaikan berat badan yang lain mengalami gangguan pencernaan, mual, sakit perut, dan tidak bisa makan. Gejala-gejala seperti itu disebabkan oleh tekanan pada saluran pencernaan dari rahim yang membesar. Jika Anda bisa makan dalam jumlah kecil, maka jadwalkan makan yang lebih kecil dan lebih teratur. Lebih baik memiliki makanan ringan yang mudah dimakan tanpa memaksakan diri. Makanan yang sangat berbumbu dan pedas dapat meningkatkan gangguan perut. Pilihlah makanan yang ringan dan mudah dicerna sebanyak mungkin untuk mengurangi beban pada organ pencernaan.
Apa itu hipertensi gestasional dan preeklamsia
Peningkatan tekanan darah yang terjadi pada usia kehamilan di atas 20 minggu dikategorikan ke dalam hipertensi gestasional (hipertensi pada kehamilan). Apabila kondisi tersebut disertai protein dalam urin yang positif maka termasuk ke dalam preeklamsia. Preeklamsia / keracunan pada kehamilan adalah kondisi yang sangat berbahaya bagi ibu dan janin. Menjadi salah satu dari 3 penyebab kematian ibu terbanyak setelah perdarahan dan infeksi. Preeklamsia terjadi karena plasenta gagal menempel dengan sempurna pada saat implantasi di awal kehamilan. Implantasi yang tidak sempurna tersebut mengakibatkan plasenta mengalami hipoksia / kekurangan oksigen. Akibatnya plasenta akan mengeluarkan zat-zat (racun) yang memiliki efek pada ibu salah satunya peningkatan tekanan darah, kebocoran pada pembuluh darah dan ginjal. Umumnya gejalanya timbul pada trimestes ketiga, dan jika preeklamsia sudah timbul sebelum trimester ketiga biasanya memiliki efek yang lebih berat.
Tekanan darah yang tinggi, bocornya pembuluh darah, dan kadar protein yang rendah karena terbuang melalui urin mengakibatkan cairan plasma pada darah merembes keluar dan jika menumpuk pada otak akan mengakibatkan ibu menjadi kejang-kejang atau eklamsia. Jika menumpuk pada paru-paru akan mengakibatkan edema paru yang membuat ibu tidak bisa bernapas. Kondisi ini sangat berbahaya bagi ibu dan janin. Tekanan darah yang tinggi juga dapat menyebabkan aliran darah yang tidak lancer dari ibu ke bayi, akibatnya bayi dapat kekurangan oksigen yang dibutuhkannya.
Normalnya tekanan darah pada ibu akan menurun saat hamil. Hal ini diakibatkan oleh hormone progesterone yang membuat pembuluh darah menjadi lebih rileks. Jadi apabila tekanan darah ibu pada saat hamil tidak turun atau malah cenderung naik perlu diwaspadai. Tekanan darah tidak berhubungan langsung dengan kadar hemoglobin, sehingga pemberian suplemen penambah darah (zat besi) untuk mencegah anemia tidak menyebabkan hipertensi. Factor resiko terjadinya preeklamsia diantaranya adalah kehamilan pertama, riwayat preeklamsia sebelumnya, dan obesitas. Kurangin konsumsi garam yang berlebihan.
