Kebutuhan Nutrisi Ibu Hamil di Trimester Pertama
Ditinjau oleh: dr. Febriyan Nicolas K., M.Kes., Sp. OG
Kebutuhan nutrisi saat hamil adalah kebutuhan nutrisi sesuai usia ibu hamil ditambah asupan sesuai trimester kehamilan. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 75 tahun 2013, tentang Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang dianjurkan bagi bangsa Indonesia, kebutuhan nutrisi trimester 1-3 yaitu kebutuhan sebelum hamil yaitu 2000-2200 kkal ditambah 180 kkal/hari.
Ibu hamil membutuhkan makro dan mikronutrien. Makronutrien termasuk karbohidrat, protein, dan lemak. Sedangkan mikronutrien adalah multivitamin dan mineral, yang berfungsi untuk mengoptimalkan perkembangan bayi, sistem imun, sistem syaraf, metabolisme, pembentukan organ-organ bayi, dsb.
Dosis multivitamin yang dibutuhkan selama kehamilan:
International Unit
Kalsium (Ca)
Kalsium dibutuhkan untuk mencegah Pre-Eklamsia Berat (PEB). Meski penting, konsumsi kalsium juga sebaiknya tidak boleh lebih dari 3 g/hari karena bisa meningkatkan risiko Inspeksi Saluran Kemih (ISK) dan batu ginjal.
Aturan konsumsi kalsium adalah tidak boleh dikonsumsi bersamaan dengan asam folat dan zat besi karena dapat menurunkan absorpsi asam folat. Sebaiknya berikan jarak waktu 2 jam setelah mengonsumsi kalsium sebelum mengonsumsi asam folat atau zat besi. Untuk mengoptimalkan proses penyerapan kalsium sebaiknya dibarengi dengan konsumsi vitamin D. Aturan konsumsi kalsium adalah setelah makan karena dapat menyebabkan Maag.
Asam Folat
Asam folat sangat dibutuhkan pada ibu hamil karena dapat mencegah anemia. Terdapat 2 jenis anemia, yaitu hipokrom mikrositik akibat kekurangan zat besi dan anemia megaloblastik akibat kekurangan asam folat. Kedua kondisi ini memiliki efek yang sama terhadap tubuh. Asam folat juga dibutuhkan untuk mencegah risiko bayi cacat lahir, seperti kelainan syaraf tulang belakang.
Pada kondisi normal, biasanya kebutuhan asam folat adalah minimal 400 mcg/hari. Namun, kebutuhannya meningkat pada kondisi hamil, mencapai 2-3 kali lipat. Bila mengonsumsi suplemen asam folat, sebaiknya diminum bersamaan dengan vitamin C karena dapat membantu penyerapan lebih baik.
Vitamin A
Vitamin A sangat baik untuk penglihatan, sistem imun, pembentukan tulang dan produksi darah. Kebutuhan vitamin A pada setiap daerah berbeda. Pada daerah endemik angka kasus defisiensi vitamin A, asupan vitamin A dibutuhkan lebih tinggi dibandingkan daerah yang normal. Namun, rata-rata kebutuhan vitamin A hingga 10.000 IU/hari (maksimal 25.000 IU). Konsumsi yang berlebihan berisiko pada kelainan pembentukan pada embrio.
Vitamin D
Vitamin D berperan penting dalam membantu mencegah Pre-Eklamsia Berat*, diabetes gestasional, bayi kecil, perdarahan post partum dan kejang pada bayi. Vitamin D juga membantu penyerapan kalsium, vitamin D juga dapat membantu meningkatkan metabolisme bayi, perkembangan syaraf bayi, imunitas bayi dan mencegah alergi (misalnya asma pada bayi). Anda bisa memenuhi kebutuhan vitamin D dengan berjemur matahari di pagi hari. Untuk memastikan kebutuhan vitamin D, ibu hamil sebaiknya memeriksakan kadar vitamin D-nya agar dapat diberikan sesuai kebutuhan.
Zat besi (Fe)
Kebutuhan zat tinggi pada ibu hamil cukup tinggi. Zat besi diperlukan untuk mendukung pembentukan sel darah merah sehingga bisa mencegah anemia. Bila kebutuhan zat besi belum mencukupi dari makanan, biasanya ibu hamil dianjurkan untuk mengonsumsi suplemen zat besi. Untuk mengoptimalkan penyerapan zat besi, sebaiknya suplemen zat besi diminun secara bersamaan dengan vitamin C seperti jeruk, tomat, jambu biji, daun katuk, bayam dan daun singkong.
Multivitamin lain seperti Zinc, EPA/DHA, Vitamin B6, B12, B complex, vitamin K, dan sebagainya juga diperlukan untuk perkembangan bayi dan mencegah terjadinya bayi kecil pada masa kehamilan, mengurangi mual di awal kehamilan dan berguna untuk perkembangan otak dan syaraf.
Cairan
Agar kehamilan sehat, kebutuhan cairan juga mesti dipenuhi oleh ibu hamil. Cairan dibutuhkan supaya metabolisme lancar, ginjal tidak rusak dan anda terhindar dari dehidrasi. Kebutuhan cairan pada ibu hamil sekitar 2 liter atau 8 gelas per hari.
Keterangan: *Pre-Eklamsia Berat adalah komplikasi kehamilan ditandai dengan tekanan darah tinggi, tingginya kandungan protein dalam urin, serta pembengkakan akibat penumpukkan cairan pada tubuh.