Bunda, Begini Cara Menangani “Flu” pada Bayi
Ditinjau oleh: dr. Anita Halim, Sp.A
Flu atau yang dikenal medis dengan istilah selesma atau common cold, umumnya ringan jika dialami orang dewasa. Tetapi tidak demikian dengan bayi. Penyakit yang disebabkan oleh virus ini dapat menginfeksi bayi, membuat bayi tidak nyaman, tidak mau menyusu dan tidak dapat tidur tenang, demam, batuk pilek hingga sesak
Flu di negara tropis seperti Indonesia dapat ditemukan pada tiap musim, dengan peningkatan terutama pada musim hujan. Gejala dapat muncul tiba-tiba atua bertahap. Selain demam disertai batuk pilek, biasanya menjadi lebih rewel dan tidak mau menyusu atau makan. Bayi juga seringkali terganggu tidurnya, yang membuat orangtua kuatir.
Tertular Orang Lain
Bayi dapat tertular flu jika ia menghirup droplet/percikan dari orang yang mengalami flu. Percikan ini dapat terjadi ketika orang tersebut sedang batuk, bersin, atau sekadar berbicara pada jarak yang dekat dengan bayi.
Cara lain penularan infeksi ialah melalui tangan bayi atau pengasuh yang terkontaminasi oleh virus dengan menyentuh benda-benda yang permukaannya dihinggapi virus, kemudian mengusap mata, mulut, atau hidungnya. Benda-benda ini bisa jadi adalah mainan atau alat makan yang digunakan bersama.
Melindungi Anak dari Flu
Untuk melindungi bayi dan balita dari flu, ada beberapa langkah yang dapat Bunda lakukan:
- Memberikan ASI Eksklusif
Pemberian ASI Eksklusif terbukti dapat mengurangi kejadian penyakit infeksi pada bayi. Dalam ASI terdapat antibody dan sel-sel hidup yang berfungsi memperkuat imunitas tubuh.
- Menghindarkan kontak dari orang flu
Karena penyakit ini adalah penyakit yang ditularkan, maka pencegahan yang juga penting adalah dengan melindunginya dari orang yang sedang flu. Jika Bunda atau pengasuh sedang flu, sebaiknya menjaga jarak dari bayi. Apabila Bunda terpaksa tidak dapat menjaga jarak, maka sangat disarankan menggunakan masker.
- Vaksin influenza
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), vaksin ini baru dapat diberikan setelah bayi berusia 6 bulan. Jika Bunda mendapatkan vaksin flu saat hamil, bayi Bunda dapat terlindungi hingga 6 bulan setelah ia lahir. Jika diperlukan, vaksin ini dapat diulang setiap setahun sekali.
- Melakukan kebiasaan cuci tangan (hand hygiene) dan etika batuk
Bunda dapat mengajak anggota keluarga melakukan kebiasaan baik mencuci tangan dengan air dan sabun. Selain itu juga menerapkan etika batuk, dengan menahan batuk atau bersin dengan siku tangan bagian dalam, terutama jika sedang flu.
Merawat Bayi yang Sedang Flu
Namun jika si Kecil sudah terkena flu, ini beberapa langkah yang dapat Bunda lakukan untuk menenangkannya:
Bantu bayi istirahat cukup. Bayi mungkin dapat digendong untuk membuatnya lebih nyaman dan tidur lebih tenang
Pastikan kebutuhan cairan dan nutrisinya terpenuhi dengan menyusuinya sesering mungkin
Jika ia sudah mengonsumsi makanan pendamping ASI (MPASI), pastikan tetap diberi makan sesuai jadwal seperti biasa
Hindari memberikan obat tanpa resep dokter
Jika demam, dokter dapat meresepkan paracetamol atau ibuprofen dengan dosis sesuai dengan usia dan berat badannya
Untuk batuk dan pileknya, dapat diberikan nasal saline tetes hidung atau obat simptomatik untuk mengurangi gejala yang mengganggu
Bila perlu, dokter dapat meresepkan obat antivirus untuk menanganinya. Obat ini dapat diresepkan untuk bayi minimal 2 minggu ke atas
Hindari juga memberikan madu untuk bayi di bawah setahun.
Hindari memberikan aspirin pada bayi karena berisiko menyebabkannya mengalami Sindrom Reye’s yang membahayakan nyawa.
Umumnya flu dapat reda dengan sendirinya dalam 3-5 hari. Tetapi Bunda perlu segera membawanya ke dokter jika ia mengalami gejala lain seperti demam tinggi dan sesak napas.
Sumber: Baby Centre UK, 2018, Flu. WebMD, 2018, Your Baby and the Flu: FAQ. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), 2015, Melengkapi/ Mengejar Imunisasi (Bagian III).