Pengalaman Hidup Setelah 2 Bulan Melahirkan

  • Post by Diary Bunda
  • Jan 30, 2020

Pengalaman Hidup Setelah 2 Bulan Melahirkan
Yuri, Ekspresi si Kecil mulai beragam

Saat bayi saya menginjak usia 2 bulan, beratnya mencapai 5,2 kg dengan tinggi sekitar 57cm. Pada usia ini, saya begitu gemas dengan si Kecil karena ekspresinya sudah mulai beraga. Saat saya ajak tertawa, ia juga ikut tertawa. Saat saya menggendongnya sambil mengayunkannnya secara perlahan, ia terlihat senang dan mengoceh. Begitupun saat ia saya ajak jalan-jalan menggunakan stroller, ia terlihat begitu senang dan menikmatinya.

Erni, Menikmati momen menjadi ibu

Saya kerahkan 100% kemampuan saya untuk mengurus dan mengasuh bayi. Memang itu bukan hal yang mudah, tapi saya begitu menikmatinya. Untuk mengindari marah-marah dalam mengurus si Kecil, saya memilih untuk meninggalkan pekerjaan rumah tangga yang tidak penting. Hal ini saya lakukan karena saya sadar, jika saya marah-marah dan merasa tertekan dengan tumpukan pekerjaan dan membagi waktu untuk mengurus si Kecil, maka si Kecil akan merasakan apa yang saya rasakan. Ia bisa menjadi rewel ketika suasana hati saya tidak baik, begitupun sebaliknya.

Siti, Alami rambut rontok setelah melahirkan

Saya memberikan full ASI namun saat melihat dibelahan dada muncul seperti jerawat berwarna merah dan ini belum pernah terjadi sebelumnya. Saya menduga, jerawat yang muncul di sekitar payudara ini disebabkan karena gizinya disedot anak atau mungkin karena kelelahan.

Namun bukan munculnya jerawat saja yang saya rasakan, rambut saya juga menjadi rontok setelah melahirkan. Saat mencuci rambut, jumlah rambut yang jatuh ke lantai menjadi dua kali lipat dibanding sebelumnya.

Selain itu, saya juga sering mengalami sakit punggung, terutama usai menyusui dengan posisi memangku bayi dengan posisi membungkuk ke depan. Untuk mengurangi keluhan ini, saya memakai semacam korset.

Meti, emosi mulai stabil

Setelah melahirkan, saya sempat mengalami perubahan suasana hati yang lumayan mengganggu. Namun memasuki bulan ke 2 setelah melahirkan, emosi terasa mulai stabil dan saya mulai merasa tenang.

Pada masa ini, saya mulai bisa merasakan senangnya merawat si Kecil, mengabadikan ekspresi dan perkembangannya, mengajak bayi bicara pada saat menyusui, atau boleh dikatakan saya mulai merasakan betapa bahagianya menjadi seorang ibu.

Perubahan emosi yang saya alami pada 1 bulan setelah melahirkan mungkin karena saya lebih banyak menghabiskan waktu di dalam rumah saja. Berbeda dengan 2 bulan setelah melahirkan, sesekali saya mulai keluar ke sekitaran rumah untuk menyegarkan kembali pikiran.

Saya pun merasa berutung, selama ini suami turut aktif membantu dalam mengasuh si Kecil. Saya merasa beruntung dan berterimakasih kepadanya karena turut membantu mengasuh si Kecil ketika saya merasa lelah.

Setelah 2 bulan melahirkan, beberapa keluhan yang masih berkaitan dengan persalinan akan Bunda rasakan.

Dilain pihak, masih tersisa efek samping setelah bersalin. Timbul masalah setelah melahirkan, dan juga banyak kekuatiran. Ada ibu yang sudah mulai haid dan ada juga ibu yang masih nifas. Timbul juga keluhan sakit perut dan wasir.

Mulai terasa lelah saat merawat bayi, dan emosi menjadi tidak stabil. Bagi ibu yang bekerja, masa cuti melahirkan sudah selesai, ada ibu yang segera kembali bekerja.

Disini akan dijelaskan tentang fase 2 bulan setelah melahirkan, perkembangan bayi dan frekuensi menyusui, perubahan fisik terutama berat badan dan perubahan emosi, bagaimana menghadapinya dan hal-hal yang perlu menjadi perhatian.

LATEST POST
  • Post By Diary Bunda
  • Mar 19, 2019
dr. Cepi Teguh Pramayadi, Sp. OG
  • Post By Diary Bunda
  • Mar 19, 2019
dr. Fatimah Hidayati, Sp.A
  • Post By Diary Bunda
  • Mar 19, 2019
dr. Linda Lestari, Sp.OG