Memahami Jenis Tantrum pada Anak dan Cara Mengatasinya

  • Post by Diary Bunda
  • May 20, 2020

Memahami Jenis Tantrum pada Anak dan Cara Mengatasinya

Ditinjau oleh: Jane Cindy, M. Psi

Meski menguji kesabaran orang tua, tantrum merupakan hal normal yang merupakan bagian dari tahap perkembangan anak.

Tantrum adalah kemarahan dan frustasi yang tidak terkontrol yang ditunjukkan anak untuk menyampaikan maksudnya. Tantrum terjadi karena anak-anak, terutama balita, memiliki keterbatasan bahasa untuk mengekspresikan diri, biasanya karena tidak mendapatkan apa yang ia inginkan.

Jenis Tantrum

Biasanya tantrum dapat terjadi karena anak merasa lapar, lelah, atau tidak nyaman. Namun secara umum ada 2 jenis tantrum:

Tantrum manipulatif

Ini jenis tantrum yang paling sering terjadi. Anak akan menangis panjang dan kencang untuk mendapatkannya. Situasi ini bisa menjadi sulit jika terjadi di tempat umum seperti di supermarket atau di toko mainan. Sehingga orang tua yang kewalahan akan memilih untuk memberikan saja apa yang diinginkan anak sehingga ia diam. Padahal sebenarnya seringnya anak tidak sedang benar-benar menginginkan benda tersebut. Kadang ia hanya ingin mencari perhatian (sebaiknya kalimat ini dihilangkan saja, karena banyak kasus anak benar-benar menginginkan mainan tsb). Kalimat tsb dapat diganti dengan: “tantrum manipulatif merupakan cara atau senjata yang digunakan anak untuk memanipulasi orang tuanya memberikan apa yang ia inginkan.”

Tantrum frustasi

ketika anak tidak mendapatkan yang ia inginkan. Ada kalanya anak mengerahkan semua energinya dengan menendang atau berguling-guling di lantai.

Mengurung diri

Anak menghindar dari larangan atau kata-kata orang tuanya dengan masuk ke kamar/ruangan lain dan membanting pintu,

Ngambek/menolak merespons atau mengatakan apa-apa

Bisa jadi anak protes dengan bersikap seolah-olah tidak mendengar kata-kata Bunda. Ia tidak melakukan yang diminta dan juga tidak merespons kalimat Bunda. Kadang ini bisa ia lakukan sambil berbaring telentang di lantai sampai Bunda menuruti keinginannya.

Mengantisipasi Tantrum:
Beri perhatian pada tindakan positif anak

Beri pujian saat anak melakukan tindakan baik seperti membereskan mainan tanpa disuruh.

Biarkan anak mengontrol beberapa hal kecil

Berikan kebebasan pada anak untuk menentukan hal-hal sederhana seperti: mau minum jus apel atau alpukat? Mau menggosok gigi sebelum atau setelah mandi? Dengan begitu ia tidak mencari-cari cara untuk mengontrol hal-hal lain.

Ajak anak mempelajari hal baru

Mempelajari hal baru dapat membuat energi dan perhatian anak tersalurkan serta membuatnya fokus pada hal yang seharusnya.

Simpan benda tertentu agar tak dilihat anak

Jika Bunda tidak ingin anak makan camilan, Bunda dapat menyimpannya di tempat tersembunyi. Ini lebih mudah daripada melarang anak makan camilan yang sudah ia temukan.

Alihkan perhatian anak

Jika melarang melakukan atau mendapatkan sesuatu, Bunda dapat mengalihkan perhatian anak pada hal atau aktivitas lain.

Namun jika terjadi, tantrum perlu ditangani sesuai penyebabnya.

Jika tantrum terjadi sekadar untuk mencari perhatian, maka langkah terbaik adalah mendampingi anak sambil memberikan anak ruang untuk mengekspresikan emosinya (misal dengan menangis), bunda juga dapat memeluk atau mengusap punggung untuk menenangkannya, kemudian bunda dapat memvalidasi emosi yang anak rasakan. Begitu juga jika anak tantrum karena tidak ingin melakukan sesuatu. Bunda dapat mengajaknya bicara setelah ia sudah tenang.

Namun tantrum perlu segera dihentikan jika membuat anak melakukan hal yang membahayakan dirinya atau orang lain. Misalnya dengan mengajaknya pergi ke tempat lain atau menyuruhnya masuk ke kamar (atau ruangan lain di rumah yang menurut anak nyaman). Namun, perlu diingat agar Bunda tidak meninggalkan anak sendirian di kamar, Bunda tetap perlu mendampingi anak, memberikan kesempatan baginya untuk mengekspresikan emosi, sambil Bunda membantu anak memvalidasi emosi yang ia rasakan.

Salah satu cara untuk mencegah anak tantrum adalah mengenali kebutuhan anak. Jika anak memang sedang lelah, maka mengajaknya berbelanja mungkin hanya akan membuatnya tantrum.

Sumber: Kids Health, 2018,  Temper Tantrums. Essential Baby Australis, 8 different kinds of tantrums. What to Expect, 2The 5 Types of Toddler Tantrum

LATEST POST
  • Post By Diary Bunda
  • Mar 19, 2019
dr. Cepi Teguh Pramayadi, Sp. OG
  • Post By Diary Bunda
  • Mar 19, 2019
dr. Fatimah Hidayati, Sp.A
  • Post By Diary Bunda
  • Mar 19, 2019
dr. Linda Lestari, Sp.OG