Kondisi Bunda Minggu Ke 16

  • Post by Diary Bunda
  • Jan 27, 2020

Kondisi Bunda Minggu Ke 16

Ditinjau oleh: dr. Febriyan Nicolas Kengsiswoyo, Sp. OG, M. Kes

Plasenta yang terbentuk sempurna berarti bunda dan bayi berada dalam masa stabil

Persaan menjadi bunda meningkat

Tinggi fundus uterus : sekitar 15 cm Pada trimester kedua, berkat plasenta yang tumbuh sepenuhnya, tubuh dan pikiran Ibu stabil. Trimester kedua dari bulan ke 4 hingga ke 6, umumnya dikenal sebagai periode stabil. Istilah "periode stabil" sekarang lebih sering digunakan, dan banyak bunda dari kalangan selebriti mengumumkan kehamilan mereka saat ini.

Apakah periode stabil itu?

Periode stabil umumnya disalahartikan sebagai periode tanpa risiko keguguran atau kelahiran prematur, dan bayi benar-benar aman. Walaupun resiko pasti menurun, istilah "periode stabil" sebenarnya mengacu pada tahap dimana plasenta yang tumbuh sepenuhnya di sekitar minggu ke 16, menghasilkan tingkat progesteron yang stabil; akibat berkurangnya gejala morning sickness berarti ketidaknyamanan fisik trimester pertama biasanya berkurang.

Plasenta adalah pusat kontrol bunda

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, progesteron dikeluarkan dari ovarium setelah ovulasi, memicu fase suhu tinggi dari suhu tubuh basal, mengembangkan lapisan rahim (endometrium), dan menjaga kondisi kehamilan. Setelah plasenta sepenuhnya terbentuk, progesteron dihasilkan lebih banyak dari plasenta, dan lebih sedikit oleh ovarium akibatnya tubuh memasuki fase suhu rendah, tubuh memerah dan rasa kelelahan berkurang.

Dengan plasenta yang telah berkembang sempurna, sistem di mana bayi menerima oksigen dan nutrisi dari tubuh bunda sekarang ditetapkan. Sehingga dibandingkan dengan trimester pertama, risiko keguguran berkurang. Namun, karena risiko keguguran bukan nol, penting untuk terus menjaga kondisi fisik dan mental harian Anda dengan bijaksana seperti pada trimester pertama, dan jika Anda diberi saran atau peringatan oleh dokter Anda, harap dilaksanakan.

Tubuh montok bunda

Rahim tumbuh dengan baik dan sekarang mencapai sekitar pusar bunda. Dia akan menambah lemak di pinggang, pinggul, dan payudaranya secara bertahap menjadi lebih penuh, memberikan bentuk kehamilan klasik yang montok. Secara umum, dengan berkurangnya mual-mual, diet bunda menjadi stabil dan asupan kalorinya meningkat, yang sampai batas tertentu menyumbang penambahan berat tubuhnya.

Masih belum jelas mengapa mual-mual terjadi, tetapi kemungkinan besar ada korelasi dengan produksi hormon human chorionic gonadotropin (hCG) secara mendadak pada awal kehamilan. Level hCG memuncak sekitar minggu ke 10 hingga ke 12, tetapi menurun sekitar awal trimester kedua, dan akan tetap rendah selama masa kehamilan.

Bagaimana tubuh memproduksi lebih banyak darah untuk plasenta dan bayi?

Selaras dengan bayi dan plasenta yang sedang tumbuh, tubuh bunda menghasilkan darah ekstra yang dikirim ke plasenta melalui dinding rahim, dan kemudian melalui tali pusat ke bayi. Sekitar minggu ke 16, sebagai respon atas permintaan darah yang lebih banyak, darah bunda mungkin telah meningkat sebanyak 20%, dan tes darah akan memantau anemia defisiensi zat besi.

Bagaimana volume darah meningkat? Tubuh tidak dapat dengan cepat membuat sel darah merah pembawa oksigen, sehingga jumlah darah meningkat dengan memproduksi lebih banyak plasma. Plasma pada dasarnya adalah air dengan kata lain, darah bunda diencerkan dengan air. Jumlah sel darah merah tidak berkurang, tetapi peningkatan plasma darah menghasilkan darah encer, yang kemudian memberikan jumlah sel darah lebih rendah per milimeter kubik darah, dan ini adalah bagaimana anemia terjadi selama kehamilan.

Makan makanan kaya zat besi mencegah anemia defisiensi zat besi

Pada tahap ini dengan peningkatan volume darah encer, banyak bunda rawan mengalami anemia; tetapi tuntutan bayi yang sedang tumbuh, plasenta, dan rahim untuk darah hanya akan meningkat. Jadi, dengan meredakan mual-mual dan bunda bisa makan cukup, sekarang adalah waktu yang tepat untuk mengevaluasi dan menambahkan makanan yang kaya zat besi ke dalam diet Anda. Makanan yang kaya zat besi akan menjaga kadar zat besi Anda tetap tinggi dan membantu mencegah anemia akibat kekurangan zat besi sepanjang kehamilan Anda.

Zat besi yang terkandung dalam daging dan ikan merah, hati atau sejenisnya sangat mudah diserap. Hijiki, bayam, kerang berbuku (littleneck calm), telur, dan kacang kedelai juga mengandung zat besi, dan dengan menggabungkan mereka dengan makanan tinggi protein berkualitas baik atau vitamin C tingkat penyerapan dapat ditingkatkan.

LATEST POST
  • Post By Diary Bunda
  • Mar 19, 2019
dr. Cepi Teguh Pramayadi, Sp. OG
  • Post By Diary Bunda
  • Mar 19, 2019
dr. Fatimah Hidayati, Sp.A
  • Post By Diary Bunda
  • Mar 19, 2019
dr. Linda Lestari, Sp.OG