Betapa Pentingnya Pemberian ASI untuk Si Kecil

  • Post by Diary Bunda
  • Jan 28, 2020

Betapa Pentingnya Pemberian ASI untuk Si Kecil

Ditinjau oleh: dr. Cepi Teguh Pramayadi, Sp.OG

Pemberian ASI (Air Susu Ibu) secara ekslusif direkomendasikan untuk bayi yang baru lahir selama 6 bulan pertama kehidupannya. Hal ini karena ASI dapat memberi beragam manfaat sehat untuk Si Kecil. Apa saja ya?

Menyusui bisa menjadi tantangan tersendiri untuk Bunda, mulai dari payudara terasa nyeri dan perih, kulit payudara pecah-pecah, saluran ASI tersumbat, mastitis, serta beragam hal lainnya. Meski begitu, jangan menyerah Bunda. Pasalnya, manfaat ASI untuk Si Kecil tak tergantikan.

5 Manfaat ASI untuk Bayi

Berikut adalah sejumlah fakta mengapa pemberian ASI untuk bayi sangatlah penting:

1. Nutrisi yang ideal

ASI saja dapat mencukupi semua kebutuhan gizi bayi selama 6 bulan pertama. ASI memiliki kadar vitamin, protein, lemak dan segala nutrisi lain yang dibutuhkan oleh bayi untuk tumbuh dan berkembang, serta hadir dalam bentuk yang mudah dicerna.

Komposisi ASI bahkan dapat berganti sesuai dengan usia bayi. Contohnya, saat bayi baru lahir lahir, ASI bertekstur tebal dan berwarna kekuningan yang disebut kolostrum.

Kolostrum tinggi protein dan rendah gula yang cocok untuk saluran cerna bayi yang baru lahir yang belum berkembang sempurna. Seiring perkembangan bayi, produksi ASI pun bisa meningkat menyesuaikan dengan ukuran lambung Si Kecil.

2. Sebagai sumber antibodi

ASI mengandung antibodi yang dapat membantu bayi melawan virus dan bakteri. Pada kolostrum, kadar antibodi, seperti immunoglobulin A (Ig A), bahkan cukup tinggi sesuai dengan kondisi bayi baru lahir yang masih rentan. Ig A dapat membuat lapisan pelindung pada sistem pencernaan dan pernapasan bayi.

Oleh karena itu, jangan berhenti menyusui meski sedang sakit ya Bunda. Pasalnya saat Bunda sedang sakit, misalnya flu, tubuh Bunda akan secara alami menghasilkan antibodi. Nah, antibodi ini juga akan terserap ke ASI, membuat Si Kecil memiliki antibodi sesuai penyakit yang Bunda alami di saat tersebut.

3. Mengurangi risiko terkena infeksi sekarang dan nanti

Bayi yang disusui memiliki risiko lebih rendah menderita infeksi pada telinga, saluran pernapasan dan saluran pencernaan. Berbagai kondisi, seperti sindrom kematian bayi mendadak, alergi, diabetes, dan leukemia, juga kurang mungkin terjadi pada bayi yang minum ASI.

Jika bayi yang diberi ASI menderita salah satu dari kondisi tersebut pun, kondisinya dinilai lebih ringan. Manfaat pemberian ASI bahkan bisa terus dirasakan hingga usia kanak-kanak dan dewasa. Orang yang semasa bayi mengonsumsi ASI dinilai memiliki sistem imun lebih kuat dan tahan pada berbagai penyakit.

4. Mencegah obesitas

Anak-anak yang semasa bayi diberi ASI berisiko lebih rendah mengalami obesitas. Risiko ini semakin turun seiring bertambahnya durasi pemberian ASI semasa bayi.

Hal ini diduga terjadi karena bayi yang diberi ASI memiliki bakteri baik lebih banyak pada sistem pencernaannya. Selain itu, bayi yang minum ASI juga memiliki kadar hormon leptin lebih tinggi. Hormon leptin adalah hormon yang mengatur nafsu makan dan penyimpanan lemak.

5. Meningkatkan kecerdasan

Anak-anak yang saat bayi disusui oleh ibunya memiliki tingkat kecerdasan kognitif lebih baik daripada anak yang tidak minum ASI. Hal ini membuktikan bahwa pemberian ASI dapat memengaruhi perkembangan otak seseorang.

Selain karena kandungan ASI yang optimal untuk bayi, proses menyusui juga berperan penting. Pasalnya selama disusui, terbangun ikatan dan kontak antar ibu dan bayi, yang turut andil dalam mengembangkan kecerdasan anak. Anak-anak yang disusui pun dinilai berperilaku lebih baik.

Pemberian ASI merupakan hal vital bagi bayi. Pasalnya, ASI tidak hanya bermanfaat untuk saat ini namun juga hingga Si Kecil mencapai usia anak-anak, dan beranjak dewasa. Maka dari itu Bunda, semangat untuk meng-ASI-hi Si Kecil ya!

LATEST POST
  • Post By Diary Bunda
  • Mar 19, 2019
dr. Cepi Teguh Pramayadi, Sp. OG
  • Post By Diary Bunda
  • Mar 19, 2019
dr. Fatimah Hidayati, Sp.A
  • Post By Diary Bunda
  • Mar 19, 2019
dr. Linda Lestari, Sp.OG