Diare pada anak

  • Post by Diary Bunda
  • Jan 30, 2020

Diare pada anak

oleh dr. Reza Abdussalam, SpA – Brawijaya Hospital Antasari

Diare pada anak berdasarkan definisi adalah bab mencret dengan konsistensi air lebih banyak daripada ampas dengan frekuensi lebih dari 3 kali per 24jam. Gejala diare kadang diikuti gejala lain, seperti demam, muntah, nafsu makan menurun dan nyeri perut.

Diare bisa mengakibatkan kehilangan cairan serta elektrolit yang banyak, jika tidak mendapat cairan pengganti yang adekuat, anak bisa mengalami kondisi dehidrasi. Bayi dan anak yang lebih kecil lebih mudah mengalami dehirasi dibanding anak yang sudah besar. Oleh karena itu, mencegah dan mengatasi dehidrasi adalah hal yang penting untuk anak dengan diare. Penyebab anak diare paling banyak addalah karena virus, yakni rotavirus. Selanjutnya adalah kausa bakteri , parasit dan jamur. Salah satu tanda kausa bakteri adalah ditemukannya bab mencret disertai lendir dan darah. Sehingga pentingnya pemantauan oleh orang tua, dilihat konsistensi, jumlah, warna pada feses. Jika ditemukan bab lendir darah, bisa dipertimbangkan untuk pemeriksaan feses rutin, dilanjutkan dengan pemberian antibiotik yang sesuai dengan kuman. Jika tidak ditemukan adanya gejala bab lendir darah, sebaiknya tidak perlu diberikan antibiotik.

Diare dengan penyebab utamanya virus, konsistensi dan frekuensi nya akan mengalami perbaikan sendiri seiring bertambahnya waktu. Oleh karena itu, hal yang harus diingat orang tua adalah jangan minta bab langsung mampet atau berhenti. Karena memang akan perbaikan sendiri. Hal yang harus diwaspadai adalah kondisi dehidrasi. Dehidrasi terjadi jika terlalu banyak “loss cairan” dibanding input cairan. Sehingga saat anak diare, pemberian cairan harus dirutinkan untuk mengganti cairan yang hilang. Tanda anak sudah mulai dehidrasi adalah jika anak sudah mulai tidak aktif, minum kurang, air mata jumlah nya sedikit, tarikan kulit perut (turgor kulit) berkurang, dan tidak ada pipis selama 6jam. Jika anak sudah mengalami dehidrasi, segera bawa ke UGD untuk mendapat perawatan.

Tatalaksana diare yang paling utama adalah rehidrasi. Cairan rehidrasi yang paling baik adalah oralit. Karena oralit mengandung air, glukosa dan elektrolit yang penting untuk tubuh. Jika anak masih konsumsi asi, asi dapat dilanjutkan. Kemudian bisa ditambahkan pemberian zinc untuk mengurangi frekuensi diare dan memperbaiki lapisan usus. Biasanya zinc diberikan selama 10-14 hari walapun gejala diare sudah perbaikan. Antibiotik diberikan jika ada indikasi, dan ditemukan adanya bakteri atau parasit di dalam feses. Ajari anak untuk berprilaku bersih dan sehat, cuci tangan dengan sabun, makan makanan yang higiene.

LATEST POST
  • Post By Diary Bunda
  • Mar 19, 2019
dr. Cepi Teguh Pramayadi, Sp. OG
  • Post By Diary Bunda
  • Mar 19, 2019
dr. Fatimah Hidayati, Sp.A
  • Post By Diary Bunda
  • Mar 19, 2019
dr. Linda Lestari, Sp.OG