Dot Memang Bermanfaat, Tapi Ternyata juga Bisa Mendatangkan Risiko Lho

  • Post by Diary Bunda
  • Apr 21, 2020

Dot Memang Bermanfaat, Tapi Ternyata juga Bisa Mendatangkan Risiko Lho

Ditinjau oleh: dr. Ridha Kurnia Tejasari, Sp. A, M. Kes

Dot memang dapat berperan sebagai sarana untuk membantu Bunda menenangkan bayi yang resah atau menangis. Tetapi penggunaan yang tidak tepat ternyata dapat mendatangkan risiko tersendiri. Simak lebih lengkap, yuk, Bun.

Manfaat Dot Bayi

Banyak ibu yang merasakan manfaat dot, antara lain di bawah ini. Mungkin salah satunya juga menjadi alasan ibu menggunakan dot.

Menenangkan bayi

Bayi punya gerakan refleks mengisap benda apapun yang diletakkan pada mulutnya. Gerakan ini bahkan sudah dilakukan bayi sejak dalam kandungan dengan mengisap jarinya sendiri. Ini yang membuat bayi yang baru lahir secara alami dapat langsung mengisap ASI dari payudara Bunda. Dengan mengisap, bayi menjadi lebih tenang karena seakan kembali ke dalam perut atau menyerupai posisi menyusu.

Membiasakan bayi bernapas melalui hidung

Saat mulutnya mengisap dot, secara alami bayi akan bernapas melalui hidung. Sehingga alat ini bisa disebut membantu menghindarkan bayi bernapas melalui mulut.

Melatih perkembangan otot mulut

Sebagian ahli menganggap bahwa mengisap dot juga dapat membantu perkembangan otot di sekitar mulut, lidah dan dagu bayi.

Menenangkan bayi ketika rewel atau gelisah, memberikan kepuasan, serta mengurangi risiko terjadinya SIDS (sudden infant death syndrome).

Pada bayi kecil yang dirawat di ruang perawatan intensif, dot selain dapat memberikan kenyamanan, mempercepat proses pemberian minum oral, juga memperpendek masa rawat.

Meski bermanfaat, tapi jika tidak digunakan dengan tepat, dot bayi juga bisa mendatangkan risiko, Bun.

Risiko yang Mungkin Timbul

Para dokter telah meneliti risiko-risiko yang mungkin timbul dari penggunaan dot yang terlalu sering atau terlalu lama. Cek, yuk, Bun.

Mempengaruhi pertumbuhan gigi

Dokter gigi anak menyarankan agar bayi tidak terus menerus menggunakan dot, terutama setelah usianya 2 tahun. Mengingat dalam jangka panjang, penggunaan dot dapat menyebabkan gigi maju ke depan atau tonggos, atau bahkan dapat menyebabkan gigi depan terbuka yang membuatnya tidak bisa menggigit dengan baik.

Berkurangnya komunikasi dengan bayi

Tangisan sebenarnya adalah cara bayi berkomunikasi dengan sekitarnya. Sehingga ketika ia menangis, Bunda dan Ayah perlu mencari tahu dulu apa sebabnya. Namun pemberian dot setiap kali bayi menangis dapat membuat orang tua menjadi kurang memahami kemauan bayi. Selain itu pemberian dot juga berisiko mengurangi interaksi orang tua dengan bayi.

Ketergantungan pada dot

Terlalu sering menggunakan bayi dapat membuat Bunda dan bayi secara psikologis bergantung pada dot agar bayi bisa tenang.

Penyapihan dini, peningkatan risiko infeksi saluran cerna, saluran pernafasan, maupun infeksi telinga spt OMA (otitis media akut)

Menyusui bayi secara alami jauh lebih baik daripada pemberian dot.

Cermat Menggunakan Dot

Lalu bagaimana ya caranya agar penggunaan dot tetap lebih banyak manfaat daripada risikonya?

Maksimal usia 1 tahun

Menimbang plus minus pemakaian dot di atas, ada baiknya membatasi penggunaannya hingga usia setahun saja. Jika hingga usia 2 tahun masih belum bisa lepas dari dot, sangat penting untuk membatasi waktu pemakaian dot, misalnya hanya ketika sedang pergi keluar rumah atau ketika hendak tidur saja.

Perlu disterilkan secara berkala

Dot adalah benda kecil yang sering terjatuh atau diletakkan di sembarang tempat. Padahal benda ini selalu kembali masuk ke mulut bayi. Sehingga penting sekali bagi ibu untuk selalu mensterilkan dot secara berkala. Caranya antara lain adalah dengan mencucinya dengan air panas, menggunakan cairan disinfektan, memakai microwave, atau menggunakan mesin sterilisasi botol susu.

Sterilisasi ini perlu dilakukan saat pertama kali dipakai, saat bayi sudah tertidur, dan saat dot baru dibawa keluar rumah. Selain itu akan lebih baik jika Bunda membaca petunjuk pencuciannya lebih dulu sebelum melakukan sterilisasi.

Hindari memberikan dot begitu bayi baru mulai menangis

Kenali dulu kebutuhan Si Kecil saat ia baru mulai menangis sebelum memberinya dot.

Ganti dot yang sudah rusak

Dot yang sudah rusak, misalnya yang ujungnya sudah lubang tergigit sebaiknya segera diganti, ya, Bun. Jika tidak, dapat mendatangkan risiko seperti bayi tersedak.

Saat tiba waktunya Si Kecil seharusnya berhenti menggunakan dot, Bunda dapat mencoba untuk menyembunyikan benda tersebut dan mengajaknya fokus ke hal lain seperti bermain atau makan. Cara lain, Bunda dapat mengganti dot dengan dot baru yang lebih keras sehingga balita tidak mau lagi menggunakannya. Sedangkan untuk balita yang lebih besar, 2-3 tahun, Bunda dapat menjelaskan mengapa mereka perlu berhenti menggunakan dot. Misalnya, “Sudah bukan bayi lagi. Malu kalau pakai dot terus.”

Dengan menggunakan dot sesuai usia dan kebutuhan dengan tepat, Bunda dapat lebih terbantu dalam mengasuh Si Kecil tanpa mendatangkan risiko baru.

LATEST POST
  • Post By Diary Bunda
  • Mar 19, 2019
dr. Cepi Teguh Pramayadi, Sp. OG
  • Post By Diary Bunda
  • Mar 19, 2019
dr. Fatimah Hidayati, Sp.A
  • Post By Diary Bunda
  • Mar 19, 2019
dr. Linda Lestari, Sp.OG