Kondisi Bunda Minggu Ke 6

  • Post by Diary Bunda
  • Jan 28, 2020

Kondisi Bunda Minggu Ke 6

Ditinjau oleh: dr. Febriyan Nicolas Kengsiswoyo, Sp. OG, M. Kes

Detak bayi dapat terasa di usia kehamilan muda.

Bunda mengalami morning sickness dan sering mengeluh mengenai kondisi tubuh.

Sebagian bunda sudah mengalami gejala morning sickness.

Jika merasa lelah istirahatlah, jangan bekerja berlebihan. Di minggu ke 6, banyak bunda mengalami morning sickness gejalanya beragam, namun beberapa bunda merasa mabuk laut sepanjang hari.

Perubahan hormon wanita selama mengandung punya banyak efek bagi tubuhnya. Di tahap ini, banyak bunda akan mengeluh tentang kondisi fisik yang buruk dan gejala lain seperti payudara membesar, kelelahan, dan mengantuk.

Sering dikatakan kehamilan seperti itu bukan penyakit, tetapi jika gejala terus berlanjut bunda dapat merasa sangat muram.

Perubahan karena kehamilan tidak terbatas pada fisik saja; naik dan turunnya kadar hormon juga punya pengaruh besar terhadap emosi bunda. Merasa kesal, gelisah, dan menangis tanpa alasan jelas. Banyak bunda yang emosinya menjadi tidak stabil.

Jika Anda merasa tidak sehat, jangan paksakan diri. Istirahat, bahkan istirahat singkat pun dapat membantu Anda merasa lebih baik. Tahap ini pun penting bagi bayi, dimana organ mulai terbentuk dan periode kehamilan dengan resiko tinggi keguguran. Penting untuk mendengarkan tubuhmu dan istirahat, jangan bekerja berlebih atau stres pikiran dan tubuh.

Detak jantung kecil

Tahap ini, pemeriksaan USG akan memperlihatkan kantong kehamilan di sekitar bayi dalam rahim bunda. Jantung bayi, meskipun sangat kecil akan berdetak, dan melihat detak jantung normal menjadi salah satu indikator kehamilan normal.

Di negara tertentu, saat kehamilan sudah terkonfirmasi pemerintah setempat menerbitkan suatu petunjuk kesehatan atau buku pegangan untuk bunda dan anak.

Tahap dengan resiko tinggi keguguran

Jika sesuatu yang tidak normal terjadi, segera hubungi dokter atau mencari akses pemeriksaan medis. Risiko keguguran tertinggi berada di trisemester pertama kehamilan (awal kehamilan hingga minggu ke 12). Tahap awal, kemungkinan keguguran berada di 8 sampai 15% dan meningkat menjadi 22 hingga 44% pada minggu ke 5 hingga minggu ke 7.

Keguguran di tahap ini besar kemungkinan disebabkan oleh kelainan kromosom pada janin, semakin tua usia ibu, maka semakin meningkat frekuensinya, dan sangat jarang disebabkan oleh bunda,Dan sudah diterima orang banyak, bahwa di tahap ini, 10 hingga 20% kehamilan berakhir dengan keguguran, paling tidak 1 dari 10 ibu mengalami keguguran.

Keguguran memang peristiwa yang menyedihkan, tapi berarti ada indikasi yang perlu diperhatikan untuk disampaikan sedini mungkin untuk mencegah terjadi keguguran kembali. Tanda tanda keguguran : 1. Pendarahan Sepanjang 3 trisemester, pendarahan apapun menjadi tanda penting ada keabnormalan dalam kehamilan. Pendarahan merah atau merah muda disebut sebagai pendarahan baru, dan pertanda bahaya yang menunjukkan kemungkinan lebih banyak pendarahan; oleh karena itu, sebanyak apapun pendarahan, segera hubungi dokter Anda atau ke instalasi gawat darurat.

  1. Nyeri perut bawah Di trimester awal, ada 2 jenis nyeri perut bawah: satu berhubungan dengan pertumbuhan rahim dan terasa mirip nyeri haid, atau serasa sendi-sendi kaki, punggung bawah atau seluruh perut serasa ditarik. Sedangkan nyeri yang berhubungan dengan keguguran, sangat terasa berlanjut atau terbatas di perut bawah saja.

Jika nyeri ringan atau sedang bisa dianggap nyeri psikologis yang menyertai kehamilan, tapi jika nyeri lebih terasa dibanding nyeri haid dan berlanjut dengan pendarahan mengindikasikan bahaya keguguran. Segera hubungi dokter Anda atau ke instalasi gawat darurat.

Bersama dengan gejala keguguran yang telah disebutkan di atas, morning sickness bisa berhenti secara tiba-tiba, atau suhu basal tubuh turun. Jika Anda memperhatikan adanya gejala apapun, segera atur kunjungan ke dokter Anda sesegera mungkin. Jika gejala sering muncul segera ke instalasi gawat darurat.

LATEST POST
  • Post By Diary Bunda
  • Mar 19, 2019
dr. Cepi Teguh Pramayadi, Sp. OG
  • Post By Diary Bunda
  • Mar 19, 2019
dr. Fatimah Hidayati, Sp.A
  • Post By Diary Bunda
  • Mar 19, 2019
dr. Linda Lestari, Sp.OG