Kisah Pengalaman 3 Bulan Setelah Melahirkan
Arni, Kurang tidur
Pada bulan-bulan awal, saya merasa begitu lelah karena kurang tidur. Saya sering mengantuk sehingga saat ada kesempatan untuk beristirahat, saya akan memanfaatkan kesempatan tersebut secara maksimal untuk berisitrahat.
Ya, setelah melahirkan hidup saya menjadi tidak teratur. Namun saya menyadari, saya harus bisa, memanfaatkan waktu dan menjaga kesehatan dengan baik agar semuanya menjadi lebih mudah dijalani.
Saya memilih untuk mendengarkan musik dengan volume yang kecil saat mengasuh si Kecil atau menyelipkan hal-hal yang saya sukai ketika mengasuhnya. Cara ini berhasil membuat saya menikmati momen yang ada, meski terkadang saya juga merasa lelah.
Bela, Sama-sama beradaptasi
Setelah melahirkan, banyak fase yang harus saya hadapi. Dalam mengurus si Kecil misalnya, saya berusaha untuk menikmatinya agar saya tidak merasa tertekan dengan perubahan yang ada.
Saat usia si Kecil sudah menginjak 3 bulan misalnya, saya sering mengajaknya ke luar hanya untuk berbelanja atau sekedar berjalan-jalan. Ini saya lakukan untuk mengurangi rasa bosan dan tertekan karena hanya berada di rumah saja.
Saya juga jadi sering bertemu dengan keluarga. Jika ada masalah atau keluhan yang saya rasakan, saya langsung berkonsultasi kepada mereka. Saat saya merasa lelah, saya memilih untuk menghabiskan waktu dengan tidur siang bersama bayi. Saat-saat seperti ini biasanya saya akan meminta bantuan suami atau orang terdekat untuk membantu menyelesaikan pekerjaan rumah.
Mega, Suami terlalu sibuk dan kurang perhatian
Sampai si Kecil berusia 6 bulan, saya merasa begitu terbantu dengan apa yang dilakukan suami. Ia sering pulang tepat waktu, dan sering membantu saya untuk memandikan si Kecil. Saat malam tiba, ia juga akan membantu untuk menidurkan bayi ataupun membuatkan susu pada tengah malam. Saya benar-benar merasa suami begitu mendukung dan membantu saya.
Namun, perubahan terjadi ketika si Kecil mulai menginjak usia 7 bulan. Suami menjadi sangat sibuk dengan pekerjaanya. Hampir setiap hari lembur, terkadang malah harus tetap kerja pada Sabtu dan Minggu. Saya merasa terbebani karena harus sendirian mengasuh si Kecil. Karena merasa lelah, saya menjadi mudah emosi. Saya merasa menyiapkan makan malam, mencucikan baju suami menjadi sebuah beban. Saya merasa, mengasuh bayi saja sudah susah, kenapa saya juga yang harus mengurus semuanya? Kala itu, rasa marah dan benci kepada suami sempat terjadidan saya sendiri tidak bisa mengontrolnya.
Ane, Rasa saya kepada si Kecil semakin besar saat usianya 3 bulan
Pada saat bayi baru lahir, ada perasaan takut untuk menggendong si Kecil meskipun ia terlihat begitu lucu. Pada usianya menginjak 3 bulanlah saya baru mulai menikamti memen menggendong karena lehernya menjadi lebih kuat, sehingga bisa digendong dengan posisi tegak.
Pada usia 3 bulan, saya benar-benar dibuat jatuh cinta olehnya. Bayi sudah banyak tersenyum sehingga terlihat lebih menggemaskan. Perasaan gugup yang saya rasakan pada awal melahirkannya pun mulai sirna. Saya merasa lebih santai dalam mengurusnya dan benar-benar menikmati momen-momen yang ada.