Kebutuhan Nutrisi Ibu Hamil Trimester Kedua

  • Post by Diary Bunda
  • Feb 12, 2020

Kebutuhan Nutrisi Ibu Hamil Trimester Kedua

Ditinjau oleh: dr. Febriyan Nicolas K., M.Kes., Sp. OG

Kebutuhan nutrisi saat hamil adalah kebutuhan nutrisi sesuai usia ibu hamil ditambah asupan sesuai trimester kehamilan. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Th 2013, tentang AKG yang dianjurkan, kebutuhan nutrisi kehamilan trimester kedua, kebutuhan sebelum hamil yaitu 2000-2200 kkal ditambah 300 kkal/hari.

Sedangkan jenis nutrisi yang dibutuhkan sama seperti pada trimester 1, yaitu makro dan mikronutrien. Makronutrien termasuk karbohidrat, protein, dan lemak. Sedangkan mikro adalah multivitamin dan mineral, yang berfungsi untuk mengoptimalkan perkembangan bayi, sistem imun, sistem syaraf dan pembentukan organ-organ bayi, dan sebagainya.

Dosis multivitamin yang dibutuhkan selama kehamilan:

*International Unit

Kalsium (Ca)

Pada trimester kedua terjadi pembentukan tulang dan pemadatan tulang dalam tubuh bayi. Sehingga kebutuhan kalsium cukup tinggi, sekitar 1200-1500 mg/hari untuk usia kehamilan 14 minggu hingga 6 bulan setelah melahirkan. Kalsium dibutuhkan untuk mencegah Pre Eklampsia Berat (PEB). Hindarin konsumsi kalsium bersamaan dengan asam folat atau zat besi, sebaiknya berikan jeda 2 jam, karena dapat menurunkan absorpsi asam folat. Untuk mengoptimalkan proses penyerapan kalsium sebaiknya dibarengi dengan konsumsi vitamin D.

Asam Folat

Pada kondisi normal, biasanya kebutuhan asam folat adalah minimal 400 mcg/hari. Namun, kebutuhannya meningkat pada kondisi hamil, mencapai 2-3 kali lipat. Kebutuhan asam folat pada ibu hamil sekitar 600-800 mcg/hari. Ibu bisa penuhi kebutuhan asam folat dengan mengonsumsi hati ayam, kacang-kacangan, telur, sayur-sayuran, buah-buahan, legumes, sereal dan daging unggas. Bila mengonsumsi suplemen asam folat, sebaiknya diminum bersamaan dengan vitamin C karena penyerapannya paling baik.

Vitamin A

Rata-rata kebutuhan vitamin A pada ibu hamil sebesar 10.000 IU/hari (maksimal 25.000 IU). Lebih dari dosis ini akan menyebabkan teratogenic, yaitu istilah medis yang berarti perkembangan tidak normal dari sel selama kehamilan yang menyebabkan kelainan pembentukan kongenital pada embrio. Kebutuhan vitamin A pada ibu hamil bisa dipenuhi dengan mengonsumsi wortel, bayam, brokoli, kangkung, dll.

Vitamin D

Kebutuhan vitamin D pada ibu hamil sekitar 200-600 IU/hari (maksimal 4.000 IU).  Anda bisa memenuhi kebutuhan vitamin D dengan berjemur matahari di pagi hari. Sumber vitamin D lainnya bisa Anda dapatkan dari susu dan produk turunannya dan ikan salmon. Dengan menkonsumsi vitamin D, dapat membantu ibu dalam mencegah pre-eklampsia berat, diabetes gestasional, bayi kecil, perdarahan post partum dan kejang pada bayi serta penyerapan kalsium. Untuk janin, vitamin D dapat membantu meningkatkan perkembangan syaraf dan imunitas bayi serta mencegah alergi (misalnya asma pada bayi).

Aturan konsumsi vitamin D adalah setelah makan karena dapat menyebabkan Maag. Untuk memastikan kebutuhan vitamin D, ibu hamil sebaiknya memeriksakan kadar vitamin D-nya agar dapat diberikan sesuai kebutuhan.

Zat besi (Fe)

Kebutuhan zat tinggi pada ibu hamil cukup tinggi. Zat besi diperlukan untuk mendukung pembentukan sel darah merah sehingga bisa mencegah anemia. Kebutuhan zat besi pada ibu hamil sekitar 27 mg/hari. Untuk mengoptimalkan penyerapan zat besi, sebaiknya suplemen zat besi diminun secara bersamaan dengan vitamin C.

Sumber zat besi dapat didapatkan dengan mengonsumsi hati ayam, kacang-kacangan, telur, sayur hijau, sereal, daging unggas, buah-buahan dan legumes. Bila kebutuhan zat besi belum mencukupi dari makanan, biasanya ibu hamil dianjurkan untuk mengonsumsi suplemen zat besi.

Multivitamin lain seperti Zinc, EPA/DHA, Vitamin B6, B12, B complex, vitamin K juga diperlukan untuk perkembangan bayi, mencegah terjadinya bayi kecil pada masa kehamilan, mengurangi mual di awal kehamilan dan perkembangan otak dan syaraf.

Cairan

Jaga asupan cairan dengan minum air 2 liter atau 8 gelas per hari agar metabolisme lancar dan terhindar dari dehidrasi.

LATEST POST
  • Post By Diary Bunda
  • Mar 19, 2019
dr. Cepi Teguh Pramayadi, Sp. OG
  • Post By Diary Bunda
  • Mar 19, 2019
dr. Fatimah Hidayati, Sp.A
  • Post By Diary Bunda
  • Mar 19, 2019
dr. Linda Lestari, Sp.OG