Cara Mengurus Bayi Baru Lahir

  • Post by Diary Bunda
  • Jan 30, 2020

Cara Mengurus Bayi Baru Lahir

Selain memerhatikan interval dan waktu menyusui bayi, pada awal mengurus bayi baru lahir para Bunda banyak yang mengalami kebingungan dalam hal merawatnya. Berikut ini beberapa hal yang patut diperhatikan saat mengurus bayi baru lahir:

1. Perhatikan kebersihan tali pusatnya
Hal yang tidak boleh luput dari perhatian Bunda adalah terkait kebersihan tali pusat bayi agar bayi terhindar dari infeksi. Cara menjaga kebersihan tali pusat bayi yaitu dengan memastikan bahwa tali pusat dana rea sekitarnya kering dan bersih. Umumnya, tali pusat akan terlepas dengan sendirinya dalam kurun waktu 4 hari, namun bisa jadi lebih lama atau 1 bulan setelahnya.

2. Perhatikan pergantian popoknya Umumnya bayi buang air kecil sekitar 20 kali dalam sehari pada beberapa bulan pertamanya. Bunda disarankan untuk mengganti popok bayi sekali ganti setiap 2-3 jam sekali untuk menghindari kulit bayi teriritasi. Biasanya pergantian popok dalam sehari bisa mencapai 10 kali.

3. Jaga kehangatan tubuh bayi Bayi baru lahir terbilang belum bisa mengatur suhu tubuhnya dengan baik layaknya anak dan orang dewasa. Untuk itu, pastikan kehangatan tubuh bayi tetap terjaga agar bayi tidak mengalami kedinginan atau kepanasan.

4. Perhatikan cara memandikannya Bayi baru lahir disarankan untuk dimandikan menggunakan bak mandi. Bunda dapat memnadikan atau menyeka tubuh bayi baru lahir dengan waslap setidaknya dua kali dalam sehari. Untuk memandikan bayi, gunakan produk khusus untuk bayi dan pastikan bayi tidak menderita alergi terhadap kandungan yang terdapat pada produk perawatannya ya!

Pada fase ini, masalah yang kadang menghampiri para Bunda dan Ayah adalah bayi tidak tidur di malam hari atau sering terbangun di malam hari. Beberapa bayi bahkan ada yang sensitif sehingga mudah sekali terbangun hanya karena adanya sedikit gangguan.

Nah, pada fase ini, Bunda memang harus ekstra sabar dalam menghadapi bayi baru lahir. Bunda perlu untuk beradaptasi dengan perubahan yang ada dan cobalah untuk berganti peran agar Bunda tidak mengalami lelah berlebih.

Pada masa ini pula, Bunda mungkin akan mendapati bayi mengalami gumoh setelah menyusu. Biasanya, bayi mengalami gumoh saat terlalu banyak mengonsumsi ASI atau susu formula. Juga bisa pula disebabkan karena banyaknya udara yang tertelan saat menyusu. Pencernaan bayi yang masih belum sempurna juga bisa menjadi penyebab gumoh pada awal-awal kehidupan bayi.

Meski gumoh merupakan hal yang umum terjadi, ada beberapa cara yang bisa Bunda lakukan untuk mencegah bayi gumoh. Yang pertama adalah dengan memosisikan tubuh bayi dalam keadaan lebih tegak saat menyusuinya. Lalu, jangan lupa untuk sendawakan bayi dengan cara meletakkan bayi di dada.

Walau gumoh umum, Bunda juga patut mengenali gumoh yang perlu untuk mendapatkan perhatian lebih. Gumoh yang disertai dengan keluarnya cairan berwarna hijau, kuning, cokelat atau bercampur darah, segera konsultasikan ke dokter. Begitupun jika gumoh yang keluar dengan semburan yang kuat seperti muntah. Juga bayi yang terlihat lelah, lesu, rewel, dan tidak ingin menyusu.

LATEST POST
  • Post By Diary Bunda
  • Mar 19, 2019
dr. Cepi Teguh Pramayadi, Sp. OG
  • Post By Diary Bunda
  • Mar 19, 2019
dr. Fatimah Hidayati, Sp.A
  • Post By Diary Bunda
  • Mar 19, 2019
dr. Linda Lestari, Sp.OG